![[KaAzrulAzwar.jpg]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdQmIFXIKJ0F3PrgOgAla5PdcyXaFPqT5XxxPFqf3izF7N7_zb5sPqQ8YFRgDcgRGAF-x3Y-RsqIm2gKnWQEewhyscDfkXgPsBNcJikLMJnunO7kytjABET_8weKrEGwbAiteJ9Of_4k0/s1600/KaAzrulAzwar.jpg)
SELAMAT DAN SUKSES ATAS TERILIHNYA KEMBALI KAK Prof. Dr. dr. H. AZRUL AZWAR, MPH SEBAGAI Ka. KWARNAS PERIODE 2008-2013. SEMOGA DIBAWAH KEPEMIMPINAN BELIAU, GERAKAN PRAMUKA SEMAKIN MAJU DAN SEMAKIN DIAKUI SEBAGAI ORGANISASI YANG PALING BAIK DAN BAGUS MENDIDIK KAWULA MUDA... AMIIN...
Sekilas tentang Kak Azrul Azwar
Sosok profesor gaek yang berjiwa muda ini dikenal sebagai sosok pramuka yang bersahaja. Meski berlatar belakang pendidikan kedokteran, namun dunia kepramukaan bukanlah dunia baru baginya. Tak heran bila peserta Munas VIII yang digelar akhir tahun lalu itu secara aklamasi memilihnya kembali menjadi Ketua Kwarnas periode 2008-2013.
Setelah mendapat gelar dokter dari Universitas Indonesia pada tahun 1972 dan memperdalam ilmu kedokteran spesialis di universitas yang sama. Tak lama kemudian beliau terbang ke Honolulu, Hawaii guna menuntut ilmu dan melengkapi gelar MPH di School of Public Health University of Hawaii pada tahun 1977. Tak berhenti di situ saja, pada tahun 1991-1996 beliau kembali menimba ilmu untuk meraih gelar Doktor dalam ilmu kedokteran, bahkan lulus dengan hasil Judisium Cumlaude.
Sosok pria kelahiran Kotacane, Aceh Tengara, 6 Juni 1945 silam, benar-benar perfeksionis meski tetap bersahaja. Sebagai orang nomer satu di tubuh Gerakan Pramuka, beliau pun memiliki kesibukan akademik yang begitu padat. Berbagai jabatan akademik, non-akademik level nasional hingga internasional menjadi tanggungjawabnya. Diantaranya menjadi Dekan pada Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia dan Wakil Presiden Medical Association of ASEAN serta Presiden CMAAO. Disamping menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kak Azrul –sapaan akrabnya— tercatat sebagai konsultan World Health Association (WHO).
Tak hanya itu, dunia tulis menulis pun dirambahnya. Berkat kepiawaiannya, beliau pernah membidani lahirnya jurnal kesehatan yang sekaligus duduk sebagai Chief Editor Weekly Journal dan Indonesian Journal of Family Medicine serta Wakil Pemimpin Redaksi Panacea Health Magazine, Jakarta. Kini, beliau pun masih berkutat di dunia jurnalistiknya sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Kesehatan Indonesia.
Beberapa penghargaan pernah diraihnya, mulai dari tingkat nasional, regional hingga internasional. Sebut saja, First Class Citation Medal, Thailand Scout Organization-Bangkok dan Silver Hawk Medal, Japan Scout Association. Pun dengan tanda kehormatan di dunia kepanduan, seperti Tanda Kehormatan Melati, Indonesian Scout Movement, Jakarta dan Pinggat Semangat Rimba Emas dari Malaysian Scout Association, Kuala Lumpur.
Sebelum menjabat di Ketua Kwarnas periode pertamanya (2003-2008), Kak Azrul terlebih dulu menjabat sebagai Pimpinan Satuan Karya (Pinsaka) Bakti Husada Tingkat Nasional periode 1998-2003. Beliau juga sempat menjadi Andalan Nasional (Annas) sejak tahun 1998.
Bicara soal masa depan Gerakan Pramuka, ayah yang dikaruniai tiga anak sekaligus kakek dari tiga cucu ini tetap merasa optimis, bahwa Pramuka tetap memberikan kontribusi besar dalam membangun bangsa ini. Oleh karenanya, Rektor STIKES Binawan ini begitu yakin, geliat Gerakan Pramuka akan kembali booming. Bahkan, menurutnya lebih baik secara kualitas dibanding pada masa-masa sebelumnya yang sekedar lebih menekankan kuantitas.
“Pramuka Indonesia sekarang ingin menunjukkan punya potensi. Seperti di Amerika Serikat terutama bisa mendidik pemuda jadi orang bertanggung jawab, mandiri, disiplin dan terampil. Posisi kita masih diperhitungkan di tingkat internasional,” ungkap Kak Azrul. [dari berbagai sumber]
Setelah mendapat gelar dokter dari Universitas Indonesia pada tahun 1972 dan memperdalam ilmu kedokteran spesialis di universitas yang sama. Tak lama kemudian beliau terbang ke Honolulu, Hawaii guna menuntut ilmu dan melengkapi gelar MPH di School of Public Health University of Hawaii pada tahun 1977. Tak berhenti di situ saja, pada tahun 1991-1996 beliau kembali menimba ilmu untuk meraih gelar Doktor dalam ilmu kedokteran, bahkan lulus dengan hasil Judisium Cumlaude.
Sosok pria kelahiran Kotacane, Aceh Tengara, 6 Juni 1945 silam, benar-benar perfeksionis meski tetap bersahaja. Sebagai orang nomer satu di tubuh Gerakan Pramuka, beliau pun memiliki kesibukan akademik yang begitu padat. Berbagai jabatan akademik, non-akademik level nasional hingga internasional menjadi tanggungjawabnya. Diantaranya menjadi Dekan pada Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia dan Wakil Presiden Medical Association of ASEAN serta Presiden CMAAO. Disamping menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kak Azrul –sapaan akrabnya— tercatat sebagai konsultan World Health Association (WHO).
Tak hanya itu, dunia tulis menulis pun dirambahnya. Berkat kepiawaiannya, beliau pernah membidani lahirnya jurnal kesehatan yang sekaligus duduk sebagai Chief Editor Weekly Journal dan Indonesian Journal of Family Medicine serta Wakil Pemimpin Redaksi Panacea Health Magazine, Jakarta. Kini, beliau pun masih berkutat di dunia jurnalistiknya sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Kesehatan Indonesia.
Beberapa penghargaan pernah diraihnya, mulai dari tingkat nasional, regional hingga internasional. Sebut saja, First Class Citation Medal, Thailand Scout Organization-Bangkok dan Silver Hawk Medal, Japan Scout Association. Pun dengan tanda kehormatan di dunia kepanduan, seperti Tanda Kehormatan Melati, Indonesian Scout Movement, Jakarta dan Pinggat Semangat Rimba Emas dari Malaysian Scout Association, Kuala Lumpur.
Sebelum menjabat di Ketua Kwarnas periode pertamanya (2003-2008), Kak Azrul terlebih dulu menjabat sebagai Pimpinan Satuan Karya (Pinsaka) Bakti Husada Tingkat Nasional periode 1998-2003. Beliau juga sempat menjadi Andalan Nasional (Annas) sejak tahun 1998.
Bicara soal masa depan Gerakan Pramuka, ayah yang dikaruniai tiga anak sekaligus kakek dari tiga cucu ini tetap merasa optimis, bahwa Pramuka tetap memberikan kontribusi besar dalam membangun bangsa ini. Oleh karenanya, Rektor STIKES Binawan ini begitu yakin, geliat Gerakan Pramuka akan kembali booming. Bahkan, menurutnya lebih baik secara kualitas dibanding pada masa-masa sebelumnya yang sekedar lebih menekankan kuantitas.
“Pramuka Indonesia sekarang ingin menunjukkan punya potensi. Seperti di Amerika Serikat terutama bisa mendidik pemuda jadi orang bertanggung jawab, mandiri, disiplin dan terampil. Posisi kita masih diperhitungkan di tingkat internasional,” ungkap Kak Azrul. [dari berbagai sumber]
